Loading...

Tuesday, December 1, 2015

Sidang Etik Stya novanto live di gedung DPR tanggal 2 desember 2015

Dugaan pencatutan nama Bpk Presiden Joko Widodo dan Bpk Wapres Jusuf Kalla oleh Setya Novanto akhirnya lolos ke persidangan Mahkamah Kehormatan Dewan. Inilah awal dari pertaruhan martabat dan kehormatan DPR, sekaligus dimulainya perang moral antara pihak yang gigih menindak dan mereka yang bernafsu melindungi Ketua DPR itu.

Keputusan bahwa kasus Novanto dilanjutkan ke persidangan MKD diambil sidang pada hari ini Selasa (24/11). Sebelumnya penjaga kehormatan dewan itu bersilang sengketa menyangkut legal standing pelapor Novanto, yakni Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said. Sebagian menilai Menteri Sudirman punya legal standing kuat, sebagian lagi beranggapan sebaliknya dengan dalih Sudirman ialah pejabat negara, bukan individu atau kelompok masyarakat.


Tak cuma panjang, proses tersebut juga akan terjal, berliku, dan penuh rintangan.Benar bahwa akal waras melihat kasus Novanto terang benderang memperlihatkan adanya pelanggaran, tak hanya pelanggaran etika, tetapi juga pelanggaran hukum.Sangat tidak beretika, misalnya, seorang Ketua DPR mengajak pengusaha migas kelas kakap bertemu dengan petinggi Freeport Indonesia untuk membahas masa depan korporasi pertambangan itu.

Lebih tak beretika lagi ketika dalam pertemuan tersebut, dia diduga mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden. Tak cuma menabrak etika, dalam perkara ini, dugaan pelanggaran hukum ini sangat mungkin terjadi.

Namun, semua pemimpin dan anggota MKD melihat perkara itu dengan pandangan jernih. Tak sedikit yang mengingkari hati nurani, tersandera loyalitas buta, dan atas nama kepentingan kelompok membabi buta membela Novanto. Semakin kencang publik menyuarakan tuntutan agar Novanto ditindak tegas, semakin bersemangat mereka menulikan telinga. Kian banyak aksi demonstrasi agar Novanto diadili, kian gigih pula mereka membutakan mata.

Profesionalisme mutlak menjadi basis utama MKD (Makamah Kementrian Dewan)dalam bekerja karena di pundak mereka kehormatan dan keadaban dewan disandarkan. Bahkan, pada kasus Novanto ini, kehormatan bangsa ikut dipertaruhkan. Kita betul-betul diuji apakah mampu menjadi bangsa pemberani atau tetap penakut yang terus bersimpuh di kaki pemburu rente.

Kepedulian dari berbagai kalangan dengan cara yang beragam dalam mengawal kasus Novanto selama ini pantas diacungi jempol. Kepedulian itu masih kita perlukan agar MKD tak masuk angin dalam membuktikan pelanggaran etika.


Artikel Terkait

Sidang Etik Stya novanto live di gedung DPR tanggal 2 desember 2015
4/ 5
Oleh

Komentar Postingan

Ente suka sama postingannya ? Silahkan berlangganan via email.